Betapa getirnya rindu yang kau kikis
Tak terhakis di persisir hati
Walaupun hujan menimpa sahara
Tak mungkin hilang panas di bumi
Dahagalah musafir mengejar realiti duniawi
Kiasnya pujangga hamparan penuh suci
Getar di jari-jemari kau tahan jua
menggenggam bara biar menjadi abu
luka dan pedih amatlah bisa
Hanya kesabaran penawar sejati dalam hidup
walaupun kau, diriku seribu keresahan dalam mimpi
Cinta bagaikan bayang-bayang
makin diusir makin hampir
Apa yang kita impikan
Tak semua menjadi
Datangnya seakan menguji...
Bertemu tanpa di duga
Bersatu dengan restu....
Sunday, August 24, 2008
CINTA DAN RINDU
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 dh bace komen la:
Post a Comment