SeDih keRana berJauhan deNgan keluaRga, itulah haRga sebuah peRjuangan hidup. SeDih keRana teRingatkan amaLan keRana masih di baWah kaki buKit, elokLah di tingkaTkan dalam masa kita masih teRsedaR ini. Sedih keRana maCam-maCam ujian yang menimpa diri, itulah haRga untuk Tiada Tuhan seLain ALLAH...

Sunday, August 24, 2008

CINTA DAN RINDU


Betapa getirnya rindu yang kau kikis
Tak terhakis di persisir hati
Walaupun hujan menimpa sahara
Tak mungkin hilang panas di bumi
Dahagalah musafir mengejar realiti duniawi
Kiasnya pujangga hamparan penuh suci
Getar di jari-jemari kau tahan jua
menggenggam bara biar menjadi abu
luka dan pedih amatlah bisa
Hanya kesabaran penawar sejati dalam hidup
walaupun kau, diriku seribu keresahan dalam mimpi
Cinta bagaikan bayang-bayang
makin diusir makin hampir
Apa yang kita impikan
Tak semua menjadi
Datangnya seakan menguji...
Bertemu tanpa di duga
Bersatu dengan restu....

Tuesday, August 19, 2008

sebuah pertemuan

Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan

Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, tika aku
Diuji dengan dugaan
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada
Tuhan Lantaran diri hamba kerdil dan hina

Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan
Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi
Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman

Monday, August 18, 2008


Get Your Card

Sunday, August 17, 2008

ALLAH MENGAJAR CINTA

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai

Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,

Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu

Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka

Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata

Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana

Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu

Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu

Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia

DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy

Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah

Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya

Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,

satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah

Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi

Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya

Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia

Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah

Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu

Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas

Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah

Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta

Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya

Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian

Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai

Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu

Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung

Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan

Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi

Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki.

Saturday, August 16, 2008

SESEKALI

sesekali kita perlu derita,
sesekali kita perlu kecewa,
untuk kita mengenali erti bahagia,
untuk kita mengenali erti berjaya...


sesekali kta perlu menangis,
sesekali kita perlu terhiris,
untuk kita mensyukuri nikmat yang diberi,
untuk kita mengenali diri sendiri...


ujian yang datang meguji kesabaran,
teguh keimanan dan ketaqwaan,
sebagai hamba kepada Tuhan kita harus bertahan...


jalan ke syurga penuh dengan likuannya,
penuh dugaan dan rintangannya,
hanya yang cekal dan tabah,
pasti akan menemuinya...


setitis mihnahNYA,
jika dibandingkan dengan selaut rahmat dan nikmatNYA,
seharusnya kita rasa bersyukur dan berlapang dada,
itulah tanda kasih sayang Allah,
kerana kita sering terlupa ,
pohonkan doa kepada Tuhan agar beroleh kebahagiaan.

Friday, August 15, 2008

YA ALLAH BERIKAN AKU PETUNJUK....

"Jika kudiberikan sinar
akan ku pilih kejernihan akar cahaya yang lebur,
jika ku diberikan taman semadiku
biarlah harum yang abadi
pandanglah saujana ini di puncak hasanah tanpa lafaz
jika kudiberikan makna bahasaku

biarlah santun yang sunyi
pulanglah segalanya kepada pengabadian
tanpa sesal
waktu riadah bermuhasabah perjalanan menangkap segala silap
jika kudiberikan lagi kelewatan waktu

biarlah naiwaitu di jendela diri menyambut lembut pengalaman
merimbun embun tak kumenjadi sisa masa lalu,
jika kudiberikan peribadi biarlah lorong diri
dijaga cahaya akar yang membersih mensaujana sinar..."

Thursday, August 14, 2008

MAMPUKAH AKU....

"Mampukah aku menjadi seperti Siti Khatijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah,
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah,
Penawar hati kekasih Allah,
Susah dan senang rela bersama...


Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak,
Pendorong kesusahan dan penderitaan,
Tiada sukar untuk dilaksanakan...


Mengalir air mataku,
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah,
Akur dalam setiap perintahTaat dengan abuyanya,
yang sentiasa berjuang,
Tiada memiliki harta dunia,
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga...


Ketika aku marah,
Inginku intip serpihan sabar,
Dari catatan hidup Siti Sarah....


Tabah jiwaku,
Setabah umi Nabi Ismail,
Mengendong bayinya yang masih merah,
Mencari air penghilang dahaga,
Di terik padang pasir merak,
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah,
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar....


Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman,
Bersinar indah, harum tersebar,
Bagai wanginya pusara Masyitah....


wallahualam.....

Wednesday, August 13, 2008

Cinta Sejati Langit & Laut

Dahulukala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka saling menyukai di antara satu sama lain. Oleh sebab sangat sukanya laut terhadap langit, warna laut sama dengan warna langit. Oleh sebab sangat sukanya langit terhadap laut, warna langit sama denga warna laut.Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan kata- kata `Aku Cinta Padamu’ ke telinga langit. Setiap kali langit mendengar bisikan penuh cinta laut terhadapnya, langit tidak menjawab apa-apa , hanya tersipu-sipu malu dengan wajah kemerah-merahan.Suatu hari, datanglah awan. Melihat kecantikan si langit, awan terus jatuh hati terhadap langit, bak cinta pandang pertama. Tetapi tentu sahaja langit hanya setia mencintai laut. Setiap hari, langit hanya mahu melihat laut sahaja. Awan berasa sedih tetapi ia tidak berputus asa mencari cara dan akhirnya mendapat satu akal. Awan mengembangkan dirinya seluas dan sebesar mungkin serta menyusup ke tengah-tengah di antara langit dan laut. Ia berusaha menghalangi pandangan langit dan laut terhadap satu sama lain.Laut berasa marah kerana tidak dapat melihat langit. Laut mengeluarkan gelombangnya bagi mengusir awan yang mengganggu pandangannya. Tetapi tentu sekali usahanya tidak berhasil. Lalu datanglah angin yang sejak dulu mengetahui hubungan cinta langit dan laut. Angin berasakan perlu membantu langit dan laut menyingkirkan awan yang mengganggu perhubungan mereka yang sekian lama terjalin.Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan. Lantas terpecah- pecahlah awan menjadi berselerak ke banyak bahagian, sehingga ia tidak berupaya lagi melihat langit dengan jelas dan tidak mampu lagi untuk mengungkapkan perasaannya terhadap langit. Kerana rasa terseksa menanggung perasaan cinta yang menggunung tinggi terhadap langit, awan menangis sedih.Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak dapat dipisahkan. Kita juga dapat melihat di mana mereka menjalin kasih. Setiap kali memandang ke hujung laut, di mana ada garisan horizon yang menemukan langit dan laut, di situlah mereka sedang berpacaran.

Tuesday, August 12, 2008

Oh Tuhan

oh Tuhan..
di depan ujian,
terasa diri ini memerlukanMu
ku harap Kau lindungi hamba yg lemah ini
Kau Tuhan Maha Kuasa Maha Pengampun
ku harapkan pintu taubatMu terbuka luas
untuk hambaMu yg sering leka
dengan rahmatMu dan kasih sayangMu
Kau ampunilah segala dosaku..

Tuhanku..
buangkanlah segala kedukaan di hatiku..
aku suka pada insan itu keranaMu
ya Tuhan
segalanya keranaMu ya Tuhan

namun,
seandainya telah Kau takdirkan
dia bukan milik ku
bukan tercipta untuk diriku..
kenapa mesti Kau hadirkan rasa cinta padanya??
kenapa mesti Kau beri keyakinan dalam diriku
agar aku terus mengharap padanya??
kenapa dan kenapa Tuhan??

apa pun sebabnya..
aku tahu pasti ada hikmahnya
masakan Kau menjadikan sesuatu
dengan tujuan yang sia2..

Tuhanku..
aku tau setiap kali air mata ini menitis..
Kau sedang melihatkusetiap kali hatiku sedih..
Kau melihatku dari langitMu
aku pohon dengan segala kekuasaanMu ya Tuhan..
aku tahu Kau tidak akan memberikan ujian
melebihi kesanggupan hambaMu
tapi aku tak sanggup ya Allah
terus2an dipermainkan perasaan dunia..
aku ingin kan keindahan cintaMu
balaslah cintaku ya Allah..
ya Allah..tolonglah aku..


Monday, August 11, 2008

Perempuan, Akal Senipis Rambut

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran dan perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala-galanya. Apa lagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap rindukan Siti Hawa.

Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, isteri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki. Tetapi kalau lelaki sendiri yang tak lurus, tak mungkin mampu nak meluruskan mereka. Tak logik kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.

Luruskanlah wanita dengan cara yang ditunjuk Allah, kerana mereka dicipta sebegitu rupa oleh Allah. Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya. Jangan cuba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar. Jangan hiburkan mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita. Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kenalkan mereka kepada zat Allah yang kekal, disitulah suisnya.

Akal setipis rambutnya, tebalkan dengan ilmu. Hati serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan selembut sutera, hiasilah dengan akhlak. Suburkanlah kerana dari situlah nanti mereka akan nampak nilaian dan keadilan Tuhan. Akan terhibur dan bahagialah hati mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri negara atau 'women gladiator'. Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, kerana rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki-lelaki waja : negarawan, karyawan, jutawan dan "wan-wan" yang lain. Tidak akan lahir 'superman' tanpa 'superwoman'.

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan sahaja tidak boleh diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

Lebih ramai lelaki yang dirosakkan oleh perempuan daripada perempuan yang dirosakkan oleh lelaki. Sebodoh-bodoh perempuan pun boleh menundukkan sepandai-pandai lelaki. Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja ramai boss telah kehilangan 'secretary', bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan isteri dan bapa akan kehilangan puteri.

Bila wanita derhaka dunia lelaki akan huru-hara . Bila tulang rusuk patah, maka rosaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepimpinan. Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah pimpinlah diri sendiri dahulu kepada-Nya.

Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita. Jangan mengharap isteri seperti Siti Fatimah, kalau peribadi belum lagi seperti Sayidin Ali.


Sunday, August 10, 2008

cita-cita

Alangkah sempitnya hidup kalau bukan kerana luasnya cita-cita.

Orang yang bercita-cita dab berazam besar,selalu bertemu halangan dan rintangan yang besar.
Kebesaran halangan dan rintangan itu adalah ukuran kecil besar suatu cita-cita.

Dalam dasar suatau cita-cita mulia, kehendak yang buruk bisa juga menyelinap.
Bila dasar suatu cita-cita bermula,perjalanananya menjadi sukar dan memerlukan pengorbanan yang banyak.

Orang yang mudah bersedih hati akan sukar mencapai apa yang dicita-citanya.

Cita-cita yang tinggi itu menyuburkan tabiat yang mulia dan tujuan yang besar dan mulia itu menimbulkan fikiran yang luas dan tinggi.

Jangan engkau kecilkan cita-cita engkau,kerana cita-cita yang kecil bukan penyebab seseorang mundur dalam gerak langkah perjalanan hidupnya menuju kejayaan ,kecuali cita-cita atau hemah yang kecil.

Orang yang mempunyai cita-cita selalu memperoleh kemajuan di dalam hidupnya.

Cita-cita membuatkan manusia mengharapkan sesuatu yang lebih sempurna.

Cita-cita hidup bukanlah jalan yang selalu datar dan ditaburi bunga,melainkan adakalanya disirami dengan aiarmata dan juga darah.

Bercita-cita tanpa usaha bukan cita-cita tapi angan-angan.


Saturday, August 9, 2008

Cinta dan Harapan

Kelmarin hanya tinggal kenangan,
Bersama peristiwa semalam,
Adakah hari ini yang ku tempuh,
Kan bersinar untuk hari esok...


Benarlah apa yang telah dikata,
Penantian itu satu penyiksaan,
Kepastian membunuh kerisauan,
Ketabahan mendamai keresahan....


Dalam dada ada bara cinta yang menyala,
Dalam cinta ada kita berdua,
Tiada siapa bisa mengungkai rindu di jiwa,
Dengan iman dapat kita membendungnya...


Hanya kudrat TuhanYang bisa menyatukan,
Dan bisa meleraikan,
Cinta sesama insan..


Rahmat kasih sayang,
Yang amat diharapkan,
Untuk kita abadikan,
Kasih di alam cinta bahagia.